Beredar Daftar Target Serangan ISIS Setelah Teror Sarinah

Beredarnya foto catatan target bom ISIS diseluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sangat meresahkan masyarakat. Salah satu targetnya adalah Bali dengan serangan tiga bom. Foto dalam secarik kertas itu di atasnya tertulis Januari-Februari 2016 dan di tengah-tengahnya ada gambar bulan dan bintang. Kemudian di bawahnya ada lafaz Allah, dan tulisan Play Games of ISIS (Al-qaeda) Ambrozi.com, On Target.

On Target
(klik gb utk memperbesar)

Lalu, di bawah tulisan tersebut ada kota dan tempat bom akan ditargetkan. Kertas itu juga menulis nama Megawati dan tugas ini untuk seluruh pemerintahan RI. “Kami mengutuk kebiadaban para pelaku koruptor dan jajaran,” tulisnya. Tidak hanya itu, kertas ini juga menuliskan nama partai yang diberi label zionis, kafir, murtad, biadab, dan GAM.

Di sana juga ada jumlah personel jaringan teroris sebanyak 400 personel, dan mereka mengatakan akan melakukan pertobatan tidak datang dua kali. Surat tersebut ditutup dengan lafaz Allah yang dilapisi gambar petir. Menyikapi hal tersebut, Polda Bali mengatakan sudah siap siaga mengantisipasi adanya hal–hal yang tidak diinginkan.

(klik gb utk memperbesar)

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol Herry Wiyanto menyatakan, pihaknya tengah mengintesifkan razia, baik di jalan maupun perkampungan.

“Kami sudah melakukan penjagaan ketat dimanapun berada, baik di tempat wisata maupun pintu masuk Bali. Pejabat utama sudah diberi tugas untuk mengontrol wilayah masing-masing,” katanya, di Polda Bali, Denpasar, Selasa (19/1/2016).

(klik gb utk memperbesar)

Seperti diketahui, pada Senin 18 Januari 2016 pelaku bom Sarinah telah memberikan surat kaleng ke Kantor Kecamatan Buleleng. Dalam surat tersebut dikatakan Buleleng dan Denpasar menjadi target berikutnya.

“Kami minta semua masyarakat untuk waspada adanya hal ini, kami tidak tahu surat itu apakah becanda atau serius. Yang penting saat ini kami meminta agar warga Bali tidak panik dan tetap waspada,” pintanya.

Dia mengatakan, sejauh ini belum ada hal-hal yang mencurigakan, dan kondisi Bali hingga masih aman dan terkendali. “Bali masih kondusif dan aman,” pungkasnya.

Situasi di kawasan Bali Utara digemparkan oleh surat berisi ancaman bom yang dikirim ke Kantor Camat Buleleng, di Jalan Kartini, No. 4 A, Singaraja, Bali pada Senin, 18 Januari 2016.

Isi surat tersebut menyebut sebagai anggota jaringan teror bom Sarinah yang sudah berada di Singaraja dan Denpasar. Surat itu menyebutkan akan menyerang pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pusat wisata.

Surat ancaman bom tersebut meresahkan warga, mengingat pada Kamis, 14 Januari 2016 terjadi teror bom di kawasan Sarinah, Jakarta. Isi surat tersebut menyebut sebagai anggota jaringan teror bom Sarinah yang sudah berada di Singaraja dan Denpasar.


Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buleleng Ajun Komisaris Besar Harry Haryadi mengatakan kronologis kejadian tersebut bermula pukul 08.30 Wita ketika supir Camat Buleleng sedang duduk di parkiran kantor. Saat itu, kata Harry, tiba-tiba datang seseorang pria tidak dikenal mengendarai sepeda motor, helm tertutup, mengenakan jaket warna hitam dan masuk halaman parkir.

“Orang tak dikenal itu menanyakan ke supir Pak Camat. Apa benar di sini kantor Camat? Saya mau antar surat,” kata AKBP Harry menirukan suara pria tak dikenal itu kepada Tempo, Senin, 18 Januari 2016.

Harry menjelaskan saat itu, supir Camat Buleleng tersebut menjawab dan mempersilahkan untuk bertemu dengan petugas kantor Camat Buleleng untuk memberikan surat. “Surat tersebut disimpan dalam amplop putih yang dibungkus kantong plastik warna hitam. Setelah memberikan surat, orang tak dikenal itu langsung meninggalkan kantor Camat,” ujarnya.

Ia menambahkan, petugas kantor Camat yang menerima sempat membuka surat tersebut sebelum diberikan ke Camat Buleleng. Saat itu, petugas langsung terkejut karena isi surat tersebut berisi ancaman bom.

“Saat itu ada petugas Bhabinkamtibmas yang mengetahui, kemudian segera membawa surat tersebut ke Polres Buleleng. Saat ini kami sudah memeriksa tiga orang saksi, yakni petugas kantor Camat yang menerima surat, Pak Camat, dan supir,” katanya.

AKBP Harry menuturkan pemeriksaan tiga orang saksi itu untuk mengetahui kronologis kejadian yang sebenarnya. “Kami juga periksa CCTV di kantor Camat Buleleng, sayangnya hanya ada satu dan itu tidak mengarah langsung ke halaman parkir. Jadi, petugas kami masih menelusuri informasi lewat tetangga yang berada di sekitar kantor Camat Buleleng,” tuturnya.

Aparat Polres Buleleng terus meningkatkan pola pengamanan dan memperbanyak jumlah personil yang berjaga. “Kami serius tanggapi kejadian ini, saya tidak memikirkan apakah itu ulah orang jahil atau apapun. Kami terus telusuri siapa orang yang mengantar surat tersebut. Kami lakukan patroli dalam skala besar, bahkan sejak peristiwa bom di Sarinah, sampai saat ini kami rutin menggelar razia empat kali dalam sehari. Status pengamanan sudah pasti, kami siaga 1,” ujarnya.

Labels: Fakta, Miris, Rahasia

Thanks for reading Beredar Daftar Target Serangan ISIS Setelah Teror Sarinah. Please share...!

Back To Top