Kamis tanggal 23/7/2015 menjadi babak bersejarah dunia berkat sebuah temuan besar yang bisa mengubah cara pandang manusia akan alam semesta.
Sebagaimana dilansir oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang mengumumkan bahwa telah ditemukannya sebuah planet mirip bumi oleh pesawat antariksa milik NASA yang bernama Kepler. Planet yang kemudian di berinama Kepler 425b tersebut memiliki massa yang lebih besar dan orbit yang jauh lebih tua daripada bumi.
Berita yang dilansir oleh kantor berita Reuters Jumat (24/7) waktu setempat menjelaskan jika Kepler 425b memiliki massa 60% lebih besar dari bumi dan terletak di konstelasi Cygnus. Konstelasi Cygnus juga sering disebut sebagai Salib Utara dengan bentuk rasi bintang menyerupai seekor angsa. Meskipun disinyalir memiliki banyak kesamaan dengan bumi yang mampu menyokong kehidupan, namun planet Kepler 425b dengan bumi memiliki jarak sekitar 1.400 tahun cahaya.
Dengan menilik dari banyaknya persamaan dengan bumi, maka kemudian banyak teori berkembang yang meyakini bahwa planet yang juga dikenal sebagai Planet Bumi 2.0 tersebut dapat ditinggali. Lebih dari itu, sebagian lagi mempercayai jika ada kemungkinan jika di planet yang disinyalir bisa menyokong kehidupan tersebut juga terdapat organisme hidup.
Ilustrasi perbandingan ukuran Bumi (kiri) dengan planet Kepler-452b dari tim NASA. (image credits: NASA)
Teori-teori tersebut bukan tanpa landasan, beberapa fakta mengejutkan juga diungkap NASA mengenai kemiripan Kepler 425b dengan Bumi, berikut petikkannya:
Kepler 425b memang lebih meyakinkan jika dibandingkan dengan temuan NASA sebelumnya yang hanya mendapatkan temuan planet-planet seukuran bumi namun memiliki bintang-bintang yang lebih dingin daripada matahari. Dengan matahari yang lebih dingin, maka otomatis suhu pada planet-planet tersebut menjadi jauh lebih dingin sehingga terlalu ekstrem untuk ditinggali manusia.
Meskipun Kepler 425b dianggap cukup layak untuk ditinggali, namun planet ini terbilang cukup jauh dan berada di bagian luar galaksi Bima Sakti atau yang dikenal sebagai Lengan Cygnus dengan jarak sekitar 1.400 tahun cahaya.
Sebagai referensi perhitungan, kecepatan cahaya saat melewati ruang hampa adalah sekitar 299.792.458 meter/detik atau dengan pembulatan menjadi 300.000 km/detik. Jika dihitung setahun maka perhitungannya adalah:
Bahasa sederhana untuk memahaminya adalah dengan contoh, misalnya seorang pengamat di bumi pada saat ini melihat sebuah bintang yang jaraknya 5 tahun cahaya maka artinya cahaya yang diterima oleh pengamat pada saat ini adalah cahaya yang baru tiba setelah menempuh perjalanan selama 5 tahun. Atau pemahaman paling sederhananya adalah pengamat tersebut pada saat ini sedang melihat bintang pada keadaannya 10 tahun yang lalu.
Atau misalnya sinar matahari yang membutuhkan waktu selama 8,3 menit untuk mencapai bumi, maka artinya cahaya tersebut adalah cahaya matahari 8,3 menit yang lalu.
Sebagai perbandingan jarak antara bumi dan Kepler 425b bisa merujuk pada perjalanan pesawat tanpa awak bernama New Horizons milik NASA yang diluncurkan pada 19 Januari 2006 lalu. Pesawat tanpa awak tersebut memiliki misi mendekati orbit Pluto dan mengambil sample foto permukaannya. New Horizons yang diluncurkan semenjak 2006 lalu menempuh perjalanan dengan kurun waktu 9 tahun untuk bisa mendekati orbit Pluto pada tahun 2015 ini. Sedangkan jarak antara Bumi ke Pluto hanyalah 5,3 jam cahaya. Bandingkan dengan jarak bumi ke Kepler 245b yang berjarak 1.400 tahun cahaya.
Untuk menentukan seberapa jauh perjalanan cahaya dari bumi ke planet Kepler 425b, berarti tinggal menggunakan rumus perhitungan diatas saja. Pertanyaan yang datang kemudian adalah, apakah perjalanan tersebut dapat benar-benar bisa dilakukan oleh manusia?
Sebagaimana dilansir oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang mengumumkan bahwa telah ditemukannya sebuah planet mirip bumi oleh pesawat antariksa milik NASA yang bernama Kepler. Planet yang kemudian di berinama Kepler 425b tersebut memiliki massa yang lebih besar dan orbit yang jauh lebih tua daripada bumi.
Berita yang dilansir oleh kantor berita Reuters Jumat (24/7) waktu setempat menjelaskan jika Kepler 425b memiliki massa 60% lebih besar dari bumi dan terletak di konstelasi Cygnus. Konstelasi Cygnus juga sering disebut sebagai Salib Utara dengan bentuk rasi bintang menyerupai seekor angsa. Meskipun disinyalir memiliki banyak kesamaan dengan bumi yang mampu menyokong kehidupan, namun planet Kepler 425b dengan bumi memiliki jarak sekitar 1.400 tahun cahaya.
Dengan menilik dari banyaknya persamaan dengan bumi, maka kemudian banyak teori berkembang yang meyakini bahwa planet yang juga dikenal sebagai Planet Bumi 2.0 tersebut dapat ditinggali. Lebih dari itu, sebagian lagi mempercayai jika ada kemungkinan jika di planet yang disinyalir bisa menyokong kehidupan tersebut juga terdapat organisme hidup.
Ilustrasi perbandingan ukuran Bumi (kiri) dengan planet Kepler-452b dari tim NASA. (image credits: NASA)
Teori-teori tersebut bukan tanpa landasan, beberapa fakta mengejutkan juga diungkap NASA mengenai kemiripan Kepler 425b dengan Bumi, berikut petikkannya:
- Kepler 425b mengorbit pada sebuah bintang yang berumur sekitar 6 miliar tahun, atau lebih tua 1,4 miliar tahun dari bumi yang mengorbit pada matahari yang berusia 4,6 miliar tahun. Secara teori, makin tua usia orbit maka makin besar kemungkinan planet tersebut untuk bisa di tinggali atau lebih jauh lagi adanya organisme.
- Matahari dimana planet Kepler 425b mengorbit mirip dengan matahari dimana bumi mengorbit yaitu dengan periode orbit 385 hari dalam setahun. Lamanya waktu dalam setahun hanya berbeda tipis dengan bumi yang memiliki periode orbit mengelilingi matahari selama 365 hari dalam setahun.
- Jarak planet Kepler 425b ke bintang (matahari) terdekat adalah 5% lebih jauh daripada bumi ke matahari. Dengan selisih yang sedikit, maka secara teori suhu antara bumi dan Kepler 425b tidak jauh beda meskipun planet tersebut bisa jadi memiliki suhu yang sedikit lebih rendah serta mendapatkan intensitas cahaya dari sumber yang lebih terang daripada yang didapatkan bumi.
- Meskipun belum dapat dipastikan secara sains, namun dengan suhu yang mirip dengan bumi maka secara garis besar dapat ditarik teori jika planet ini juga sesuai untuk air yang juga menjadi salah satu syarat mutlak adanya kehidupan.
- Merujuk pada ukuran massanya, Kepler 425b diduga memiliki kontur permukaan berbatu yang juga mirip pada sebagian permukaan daratan yang terdapat pada bumi. Namun hal ini masih dalam tahap pengembangan analisa statistik yang dilakukan oleh pencitraan komputer para ilmuwan antariksa.
- Gravitasi di Kepler 425b dua kali lipat lebih besar daripada bumi. Teori ini cukup masuk akal mengingat ukuran Kepler 425b juga jauh lebih besar dari bumi. Dengan gravitasi tersebut, maka massa manusia saat berada di planet Kepler 425b akan menjadi 2 kali lipat massa-nya pada saat di bumi.
- Ilmuwan juga meyakini jika besar kemungkinannya Kepler 425b juga memiliki langit yang memiliki awan, atmosfer yang tebal, daratan dengan gunung-gunung berapi aktif dan juga samudera-samudera. Dengan kondisi lingkungan yang nyaris sama dengan yang ada di bumi, maka ada kemungkinan jika tumbuhan di bumi dapat tumbuh di planet yang memiliki spektrum dan intensitas cahaya mirip bumi tersebut.
Kepler 425b memang lebih meyakinkan jika dibandingkan dengan temuan NASA sebelumnya yang hanya mendapatkan temuan planet-planet seukuran bumi namun memiliki bintang-bintang yang lebih dingin daripada matahari. Dengan matahari yang lebih dingin, maka otomatis suhu pada planet-planet tersebut menjadi jauh lebih dingin sehingga terlalu ekstrem untuk ditinggali manusia.
Meskipun Kepler 425b dianggap cukup layak untuk ditinggali, namun planet ini terbilang cukup jauh dan berada di bagian luar galaksi Bima Sakti atau yang dikenal sebagai Lengan Cygnus dengan jarak sekitar 1.400 tahun cahaya.
Sebagai referensi perhitungan, kecepatan cahaya saat melewati ruang hampa adalah sekitar 299.792.458 meter/detik atau dengan pembulatan menjadi 300.000 km/detik. Jika dihitung setahun maka perhitungannya adalah:
300.000 km/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365,25 hari/tahun = 9.467.280.000.000 km = (9,46 x 1012) km
Bahasa sederhana untuk memahaminya adalah dengan contoh, misalnya seorang pengamat di bumi pada saat ini melihat sebuah bintang yang jaraknya 5 tahun cahaya maka artinya cahaya yang diterima oleh pengamat pada saat ini adalah cahaya yang baru tiba setelah menempuh perjalanan selama 5 tahun. Atau pemahaman paling sederhananya adalah pengamat tersebut pada saat ini sedang melihat bintang pada keadaannya 10 tahun yang lalu.
Atau misalnya sinar matahari yang membutuhkan waktu selama 8,3 menit untuk mencapai bumi, maka artinya cahaya tersebut adalah cahaya matahari 8,3 menit yang lalu.
Sebagai perbandingan jarak antara bumi dan Kepler 425b bisa merujuk pada perjalanan pesawat tanpa awak bernama New Horizons milik NASA yang diluncurkan pada 19 Januari 2006 lalu. Pesawat tanpa awak tersebut memiliki misi mendekati orbit Pluto dan mengambil sample foto permukaannya. New Horizons yang diluncurkan semenjak 2006 lalu menempuh perjalanan dengan kurun waktu 9 tahun untuk bisa mendekati orbit Pluto pada tahun 2015 ini. Sedangkan jarak antara Bumi ke Pluto hanyalah 5,3 jam cahaya. Bandingkan dengan jarak bumi ke Kepler 245b yang berjarak 1.400 tahun cahaya.
Untuk menentukan seberapa jauh perjalanan cahaya dari bumi ke planet Kepler 425b, berarti tinggal menggunakan rumus perhitungan diatas saja. Pertanyaan yang datang kemudian adalah, apakah perjalanan tersebut dapat benar-benar bisa dilakukan oleh manusia?