Proses pemulangan jenazah Angeline dari Sanglah, Denpasar ke Banyuwangi, Selasa (16/6) lalu sempat mengalami kendala kecil.
Rupanya peti mati yang akan digunakan untuk jasad Angeline tak muat dengan panjang tubuh gadis cilik itu. Alhasil, pihak rumah sakit terpaksa meminta dibuatkan peti mati baru seadanya dari papan triplek. Bahkan, masker muka, plastik pembungkus dan spon juga tak disiapkan oleh rumah sakit bertaraf internasional tersebut.
"Waduh, apa sebelumnya tidak diukur dulu saat buat peti. Ini persiapan yang tidak beres," celetuk Nuryadi, sopir mobil jenazah dari Ikawangi.
"Rumah sakit apa ini, kok lambat banget," kritik seorang warga.
Tak hanya itu, ada cerita mistis terkait pemulangan jasad Angeline. Pengalaman itu dialami oleh Nuryadi, sang sopir mobil jenazah. Menurut Nuryadi, dia mencium bau wangi pada jenazah Angeline. Selain itu, dia sempat memimpikan seorang anak kecil perempuan bermain dalam mobil jenazah yang dia yakini sebagai Angeline.
"Malam saat jasad Angeline ditemukan, saya mimpi ada anak kecil perempuan mainan di mobil jenazah," terangnya. "Dari 3 hari lalu, mobil jenazah milik Ikawangi baunya harum. Bahkan saat saya panasin mesin mobil, bau harum menyengat. Termasuk hingga pagi tadi sebelum berangkat ke rumah sakit Sanglah."