Meski dibangun sekitar 350 tahun silam di Uttar Pradesh, India, namun tak banyak yang tahu rahasia tersembunyi di dalamnya.
Seperti dilansir seorang meneliti dan dikutip Daily Mail, komplek bangunan yang terbuat dari batu pualam itu terntata dibangun agar sejajar dengan titik balik matahari pada musim dingin dan musim panas.
Penemuan luar biasa ini menunjukkan ketika matahari berada pada posisi titik balik, ternyata sejajar dengan empat titik sudut di taman dekat pusat kubah.
Jika Anda berdiri di pusat kolam air di taman utama di mana dua jalan bertemu, pada titik balik matahari di musim panas sekitar 21 Juni akan terlihat sesuatu.
Berdiri di tengah taman, seseorang akan merasa berada di pusat Taman Firdaus ketika taman itu diperuntukkan untuk mewakili alam mayapada.
Matahari akan naik di sisi timur laut, lalu melintas di atas kepala lalu kembali sudut barat laut dan memperlihatkan sepertinya matahari mengelilingi Anda.
Pada titik balik matahari di musim dingin sekitar 22 Desember setiap tahu, matahari terbit dan bergerak melintas di atas dari sudut tenggara dan tenggelam di sudut barat daya.
Penemuan ini dibuat oleh Dr Amelia Carolina Sparavigna dari Department of Applied Science and Technology, Politecnico di Torino, Italia.
“Taj Mahal memiliki sumbu utara-selatan,” demikian tulisnya dalam jurnal Philica. Ketika struktur arsitektonis sejajar dalam posisi ini, ini berselaras dengan proyeksi sumbu horisontal dan sumbu ini menandakan bahwa bumi berputar.
Seperti dilansir seorang meneliti dan dikutip Daily Mail, komplek bangunan yang terbuat dari batu pualam itu terntata dibangun agar sejajar dengan titik balik matahari pada musim dingin dan musim panas.
Penemuan luar biasa ini menunjukkan ketika matahari berada pada posisi titik balik, ternyata sejajar dengan empat titik sudut di taman dekat pusat kubah.
Jika Anda berdiri di pusat kolam air di taman utama di mana dua jalan bertemu, pada titik balik matahari di musim panas sekitar 21 Juni akan terlihat sesuatu.
Berdiri di tengah taman, seseorang akan merasa berada di pusat Taman Firdaus ketika taman itu diperuntukkan untuk mewakili alam mayapada.
Matahari akan naik di sisi timur laut, lalu melintas di atas kepala lalu kembali sudut barat laut dan memperlihatkan sepertinya matahari mengelilingi Anda.
Pada titik balik matahari di musim dingin sekitar 22 Desember setiap tahu, matahari terbit dan bergerak melintas di atas dari sudut tenggara dan tenggelam di sudut barat daya.
Penemuan ini dibuat oleh Dr Amelia Carolina Sparavigna dari Department of Applied Science and Technology, Politecnico di Torino, Italia.
“Taj Mahal memiliki sumbu utara-selatan,” demikian tulisnya dalam jurnal Philica. Ketika struktur arsitektonis sejajar dalam posisi ini, ini berselaras dengan proyeksi sumbu horisontal dan sumbu ini menandakan bahwa bumi berputar.