Salah satu warga Kampung Pulo yang telah pindah ke rusun adalah Dawiyah. Mantan pekerja swasta itu baru hari ini pindah ke rusun yang terletak di Jl Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Kelayakan tempat sih layak. Strategis tempatnya. Depannya juga ada jalan," ujar nenek berusia 60 tahun itu yang kebagian unit di lantai 3 ini, Kamis (20/8/2015).
Dawiyah mengaku tinggal di rusun lebih enak, meski ukurannya tidak sebesar rumahnya.
Menurut Dawiyah, warga yang hari ini terlibat kericuhan dengan aparat di Kampung Pulo, juga sudah mendapat kunci unit rusun. Nah, saat mengambil kunci, ada warga yang menghasut.
"Ya memang ada hasutan-hasutan juga sih dari yang lain. Tapi saya tetap ambil kunci. Sebenarnya yang pada rusuh juga sudah dapat kunci juga," tuturnya.
Dawiyah dan warga Kampung Pulo lainnya digratiskan sewa rumah dan biaya listrik selama 3 bulan pertama. Setelah itu mereka harus membayar Rp 300 ribu per bulan untuk sewa rumah.
Karena itu, Dawiyah mengajak kerabat dan tetangga rumahnya di Kampung Pulo untuk pindah ke rusun meski untuk meyakinkan mereka perlu usaha.
"Ya susah. Tapi saya yakin warga mau ke sini (rusun). Tapi ya sekali lagi, kami harap sekali ada ganti rugi," kata nenek yang dulunya tinggal di RT 13 RW 03 Kampung Pulo ini.
Dawiyah akan taat pada aturan pemerintah. Menurutnya warga yang tidak mengikuti aturan akan rugi.
"Rugi juga buat keluarga dan adik-adik semua," ucap dia.
Rusunawa Jatinegara Barat terdiri dari 519 unit, tiap unit setara Rp 400 juta. Rusunawa terdiri dari 2 tower, tiap tower ada 16 lantai dan dilengkapi lift. Lokasi rusunawa ini sangat strategis, dekat dengan Pasar Jatinegara, Jl Otista dan terminal Kampung Melayu.
