Untuk pertama kalinya sebuah studi berhasil menunjukkan dampak aktivitas ibu perokok pada janin yang dikandungnya. Studi itu mengindikasikan bahwa bayi yang dikandung ibu yang merokok saat hamil akan mengalami perlambatan perkembangan pada sistem saraf pusatnya.
Nadja Reissland dari Durham University meneliti 20 ibu yang empat di antaranya merokok 14 batang sehari.
Menggunakan pemindaian 4D, Reissland kemudian mengamati janin yang dikandung para ibu tersebut. Berikut adalah foto mengerikan janin di dalam kandungan jika bumil merokok.
Telah diketahui bahwa bayi cenderung menggerakkan mulut serta menyentuh diri mereka sendiri pada bagian wajah dan mulut. Menjelang kelahiran, frekuensi menyentuh diri sendiri ini akan semakin berkurang.
Namun dari studi yang dipublikasikan di jurnal Acta Paediatrica, terlihat bahwa janin yang dikandung ibu perokok menggerakkan mulut dan menyentuh diri mereka sendiri dengan frekuensi yang lebih tinggi.
Reissland menuturkan, menggerakkan mulut dan menyentuh diri sendiri menunjukkan kemampuan kontrol atas tubuh, yang semakin baik menjelang kelahiran.
Tapi janin ibu perokok memperlihatkan kontrol yang berlebihan. Gerakkan berlebihan itu menunjukkan kemampuan kontrol yang lebih rendah.
“Studi lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini dan untuk menyelidiki efek tertentu, termasuk interaksi stres ibu dan merokok,” katanya, seperti dilansir dari laman Dream, yang dikutip Metro.co.uk, Selasa 24 Maret 2015.
Dia yakin video tentang perbedaan perkembangan janin ini bisa menyadarkan ibu hamil untuk tidak merokok.
Namun Reissland mengatakan, studi ini masih tahap awal untuk membuktikan dampak merokok pada perkembangan janin.