Ketua RT 03 RW 11 Perumahan Citra Grand Cibubur, Sugeng Pribadi, mengungkapkan pernah melihat beberapa benda pusaka di kamar pribadi Utomo Purnomo dan Narindria Sari, pasutri penelantar anak.
Saat digeledah oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan polisi, kondisi rumah pasangan asal Jawa Timur itu sangat berantakan.
"Di kamarnya ada pusaka seperti tombak, keris. Pas kita masuk juga rumahnya seperti kapal pecah," jelas Sugeng kepada Okezone, di lokasi, Jumat (15/5/2015).
Sugeng menambahkan, kedua pelaku awalnya beralasan ingin anak lelaki mereka satu-satunya tidak manja. Karena itu, mereka sengaja menelantarkan AD (8) agar tidak mengganggu empat saudara perempuannya. "Alasan dia waktu itu biar ananda AD tidak nakal dan manja, jadi ditelantarin begitu," imbuhnya.
Namun setelah melihat adanya benda-benda tersebut, muncul kecurigaan bahwa warga yang tinggal di rumah blok E8 nomor 37 itu melakukan ritual-ritual khusus. Kendati demikian, warga tidak berani untuk melihat ritual yang dilakukan pasutri tersebut.
"Itu tidak menjadi fokus. Kalau dibilang hanya putranya (yang ditelantarkan), tidak juga, karena putrinya dibiarkan juga," sambungnya.
Meski demikian, lanjut Sugeng, saat penggeledahan tidak ada aroma wewangian ataupun kemenyan. Hal itu disebabkan munculnya bau tidak sedap dari pakaian-pakaian yang berserakan di sekitar rumah. "Kalau bau-bau gitu tidak ada ya, atau mungkin kalah sama bau tidak sedap rumah berantakan," pungkasnya.
